Bertemanlah dan Berteman
Jangan mudah mengisolasi diri, bertemanlah dengan
semua golongan. Kalangan terkecil hingga kalangan terbesar. Orang-orang sholeh
dan orang yang masih tolah-toleh. Anak kecil hingga orang tertua dan kalangan
ahli taat sampai ahli maksiat.
Mereka juga butuh terhadap sentuhanmu, butuh
terhadap sedikit pengajaran ilmu yang sudah pernah engkau pelajari, butuh
terhadap sedikit harta yang engkau miliki.
Janganlah suka memilah-milih teman. Bolehlah
teman sholeh yang kau jadikan teman akrab, tapi jangan pernah meninggalkan
teman-teman yang masih belum berada pada jalan yang benar. Belajarlah dari
semua kalangan, semua golongan dan tancapkan dalam hatimu bahwa orang yang
paling tidak mulia di bumi ini adalah dirimu.
Perenungan
Butuhnya bersahabat dengan mereka adalah ketika
suatu saat nanti kita ada hajat mereka tidak akan meninggalkan kita. Hidup
dengan orang banyak memang harus tahan mental, harus tidak mudah sakit hati.
Berkata Imam Syafi’i di dalam Diwannya:
Jika engkau ingin hidup tanpa kehinaan,
(yang mana) agama dan kehormatanmu senantiasa terjaga.
(yang mana) agama dan kehormatanmu senantiasa terjaga.
Maka
janganlah terucap darimu keburukan seseorang.
Karena setiap yang ada padamu adalah aib dan manusia memiliki lisan (untuk mengumbar aibmu).
Jika
matamu menampakkan padamu aib-aib orang lain.
Tinggalkanlah, dan katakan: “wahai mata (yang melihat aib orang lain), mereka juga punya mata (yang melihat aibku)”.
Tinggalkanlah, dan katakan: “wahai mata (yang melihat aib orang lain), mereka juga punya mata (yang melihat aibku)”.
Dan
bergaullah engkau dengan baik, serta maafkan orang yang dzalim padamu.
Boleh engkau lawan orang dzalim itu namun dengan cara yang lebih bijak. (*)
Boleh engkau lawan orang dzalim itu namun dengan cara yang lebih bijak. (*)
Selamat Menikmati Kopi Pagi ini …….
Tidak ada komentar