PROFIL USTADZ IDEAL
Ustadz dan ustadzah adalah sosok
figur yang mempunyai banyak sekali keutamaan, sebab para guru atau ustadzlah
yang banyak sekali memegang peranan-peranan penting untuk membina ummat dalam
hal ilmu pendidikan agama. Di pundak merekalah nilai-nilai agama bisa
tersalurkan kepada para murid atau santri-santrinya. Oleh karena tanggung jawab
sebagai seorang guru atau ustadz sedemikian berat maka Islam sangat menghargai
dan menghormati orang-orang yang mau menjadi ustadz ataupun ustadzah, bahkan
dikatakan didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Allah
SWT akan memberikan pahala yang besar bagi para ustadz. Nabi Muhammad SAW
Bersabda :
مَنْ دَعَا اِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الْاَجْرِ مِثْلُ اُجُوْرِ
مَنْ تَبِعَهُ لاَيَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ اُجُوْ رِهِم شَيْئًا
Artinya : “Barang siapa yang mengajak kepada jalan kebajikan, maka baginya
mendapatkan bagian pahala seperti pahala yang (diberikan Allah) kepada orang
yang mengikutinya, tanpa berkurang sedikitpun”. (HR. Muslim)
Bahkan untuk para guru-guru yang
mengajarkan ilmu baca al-qur’an dan yang selama ini sudah berjuang meluangkan
waktunya untuk mendidik santri-santrinya misalnya di pesantren, ataupun
dilembaga lainnya dan apapun jenis metode pembelajarnnya, maka Allah SWT akan menggolongkan
atau memasukannya sebagai orang yang terbaik dikalangan ummatnya. Sebagaimana
Sabda Nabi Muhammad SAW Bahwa :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْانَ وَعَلَّمَهُ
Artinya :
“ Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya”
(HR. Bukhari)
SEPULUH
MODAL UTAMA MENJADI USTADZ YANG IDEAL
1. IKHLAS
Sebagai seorang guru harus ikhlas
dalam menjalankan tugas-tugasnya. Agama Islam mengajarkan bahwa setiap amal
perbuatan harus dilandasi dengan niat yang benar, artinya benar – benar ikhlas
hanya untuk mencari ridha Allah SWT semata. Bukan karena ingin di sanjung,
ingin di hormati dan semua hal yang bisa menjadikan pahala dari Allah SWT
berkurang bahkan hilang sama sekali.
Allah SWT dalam Al-Qur’anul Karim
telah berfirman:
وَمَآ اُمِرُوْآ اِلاَّ لِيَعْبُدُوْا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ
الدّيْنَ
Artinya : “ Padahal mereka tidak di suruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan ikhlas (murni semata-mata taat) kepada-Nya dalam menjalankan agama”.
(QS. Al-Bayyinah : 5)
Dan Sabda Rasulullah SAW :
اِنَّمَاالْاَعْمَالُ بِالنّيَّاتِ
Artinya : “ Sesungguhnya setiap amal itu hanyalah tergantung pada niatnya “.
(HR. Bukhari Muslim)
Rendah hati merupakan sebuah
keharusan yang wajib dimiliki untuk menjadi ustadz ideal, sebab menghiasi diri
dengan rendah hati akan menjauhkan dari sifat-sifat tercela misalnya : sombong,
pamer (riya’), tinggi hati, meremehkan orang lain dan lain sebagainya.
Sebagai catatan bahwa
sesungguhnya ilmu, kepandaian, kepintaran yang kita miliki jika dibandingkan
dengan ilmu Allah, belumlah ada apa-apanya. Sebab ilmu yang Allah berikan
kepada kita memang hanya sedikit sebagaimana firman-Nya :
وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مّنَ الْعِلْمِ اِلاَّ قَلِيْلاً
Artinya :“ Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan kecuali sedikit “. (QS.
Al-Isra : 85)
2. SABAR
Menjadi guru ideal tidaklah
mudah, tidak semudah membalikan telapak tangan, sebab tugas dan tanggung
jawabnya sangatlah besar, terkadang begitu rumit dan pelik menghadapi
para santrinya yang mempunyai karakter dan sifat yang berbeda-beda, belum lagi
persoalan-persoalan yang datang silih berganti, baik dari pihak lembaga
pendidikan maupun dari dalam diri sendiri misalnya persoalan dalam keluarga
yang terkadang juga membuat hati menjadi gelisah. Dan semua itu tentulah tidak
bisa dibiarkan begitu saja tetapi harus dihadapi dan dijalani dengan penuh
kesabaran dan ketabahan serta perhatian yang serius. Untuk itulah sebagai
seorang guru ideal dituntut untuk memiliki kesabaran yang terus diasah agar
mampu menghadapi persoalan-persoalan yang datang. Sebab hanya dengan
bersabarlah maka pertolongan Allah akan selalu ada buat kita. Sebagaimana
firman-Nya :
وَاصْبِرُوْآ اِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ
Artinya : “ Dan bersabarlah.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Anfal : 46)
Seperti itulah yang seyogyanya dimiliki oleh seorang guru ideal
yakni harus memiliki kesabaran yang tinggi dalam segala hal.
3. BISA DIJADIKAN TELADAN
Seorang guru atau ustadz haruslah
bisa menjadi teladan atau contoh bagi para santrinya. Dan sifat keteladanan ini
berlaku untuk semua hal, baik pergaulannya sehari-hari, tutur katanya, sopan
santunnya, tingkat ketaqwaannya, dan lain-lain. Jadi bukan hanya ketika pada
saat mengajar saja yang harus dicontohkan, tetapi bersifat disemua lini
kehidupan yang sedang dijalani. Semua aktifitas harus bisa menjadi teladan bagi
para santri danlebih luas lagi bagi seluruh lapisan masyarakat.
4. PEMAAF
Guru atau ustadz ideal harus
memiliki sifat pemaaf, sebab sifat pemaaf adalah salah satu factor yang bisa
menunjang keberhasilan seorang guru didalam menyampaikan misi dan tujuan
belajar mengajar.
Dengan sifat pemaaf maka para
santri akan lebih betah untuk belajar bersamanya, sebab sering terjadi santri
yang berulah misalnya tidak serius belajar, membuat kegaduhan, bermain sendiri,
tidak jarang juga membuat guru kesal karena ulahnya.
Namun demikian apapun yang
terjadi pada proses belajar mengajar, seorang guru ideal harus tetap sabar,
tidak boleh punya rasa dendam, harus mampu menahan amarah, harus bersikap lemah
lembut kepada seluruh santrinya tanpa dipilah-pilah, harus adil dan bijaksana.
Ini tidak berarti seorang guru
tidak boleh tegas, guru dituntut untuk bersikap tegas kepada para santri sesuai
dengan batas-batas kewajaran. Sebab guru harus memiliki kepribadian dan menjaga
harga diri, menjaga kehormatannya sebagi pendidik, supaya tetap disegani oleh
para santri, bukan untuk ditakuti.
Maka disinilah pentingnya seorang
guru harus adil, bijaksana, dan pemaaf, agar keutamaan menjadi guru dapat
diraih dan pada akhirnya akan mendapatkan pahala yang besar dari sisi Allah SWT
sehingga akan mengantarkan kita kepada Syurga-Nya Allah SWT. Amin…
Saya kutipkan satu ayat
didalam Al-Qur’an sebagai landasan penunjang keberhasilan belajar dan mengajar
berkaitan dengan sifat pemaaf yang harus selalu melekat pada seorang guru.
Allah SWT berfirman :
فَبِمَا رَحْمَةٍ مٍنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا
غَلِيْظَ الْقَلْبِ لاَنْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ
Artinya :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut
(penyantun & pemaaf) terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu”. (QS.
Al-Imran : 159)
5. MEMPERDALAM ILMU
Seorang guru ideal dituntut untuk
terus belajar guna memperdalam ilmu yang sudah dimilikinya, utamanya pelajari
ilmu yang berkaitan langsung dengan materi yang diajarkannya, sebab memperdalam
ilmu ini sangat besar pengaruhnya terhadap anak-anak ataupun santri-santri yang
diajarinya. Misalnya : jika materi yang akan diajarkan telah sempurna dikuasai,
maka Insya Allah anak-anak akan lebih mudah menangkap apa yang telah
disampaikan. Sebaliknya apabila guru tidak menguasai materi yang akan diajarkan
maka bisa terjadi kekeliruan pada saat pengajaran, dan jika itu terjadi maka
sudah otomatis siswa juga akan kesulitan untuk menangkap pelajaran yang
disampaikan, sehingga bisa berkemungkinan berakibat sangat fatal dan bisa
menjerumuskan anak-anak pada kekeliruan, lebih bahaya lagi bisa jadi akan
menjerumuskan anak-anak kepada kesesatan.
Dan karena itulah seorang
guru atau ustadz dituntut harus terus belajar dan memperdalam ilmu yang telah
dimilikinya, bukankah Rasulullah telah memerintahkan kita untuk terus menuntut
ilmu tanpa henti.
6. TAWADLU
Dan pada hakikatnya ilmu yang
kita punya adalah kepunyaan Allah, karena ilmu Allah sangatlah luas sehingga
tidak pantas bila para pendidik, guru – guru ngaji, para ustadz merasa ilmu
yang dimilikinya sudah sangat tinggi dan merendahkan orang lain. Bukankah
diatas langit masih ada langit lagi, untuk itulah sikap tawadlu’ ini harus
benar-benar dijaga dan ditanamkan didalam lubuk hati yang paling dalam, jangan
pernah sesekali menganggap diri kita lebih mumpuni dari orang lain. Sebab hanya
Allah SWT satu-satunya yang Maha Tahu dan Maha Segala-galanya. Sebagaimana
Firman-Nya di dalam Al-Qur’anul Karim :
وَفَوْقَ كُلّ ذِيْ عِلْمٍ عَلِيْمٌ
Artinya : “ Dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi
yang Maha Mengetahui”. (QS. Yusuf : 76)
7. AMANAH
Seorang guru ideal harus
amanah artinya :
1. Berusaha melaksanakan tugas-tugas
yang telah diamanatkan dengan baik.
2. Memiliki motivasi yang besar dan
kreatif dalam mengajarkan bidang ilmunya kepada anak-anak.
3. Senantiasa ingat bahwa dirinya
sebagai ujung tombak keberhasilan bagi para santrinya / siswanya.
4. Berusaha sekuat tenaga untuk
mampu menyelesaikan masalah-masalah didalam kelasnya.
5. Bersedia menerima kritik dari
semua pihak yang bersifat membangun untuk menjadi lebih baik.
8. DISIPLIN
Termasuk sifat ustadz ideal yaitu
disiplin. Disiplin yaitu mentaati peraturan dan tidak menyia-nyiakan waktu baik
dalam beribadah dan bekerja. Sifat disiplin sangat ditekankan dan dimuliakan di
dalam ajaran Agama Islam. Contohnya, disiplin sholat wajib di awal waktu. Hal
tersebut diisyaratkan dalam hadits Nabi SAW.
قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم: أَفْضَلُ اَلأَعْمَالِ
اَاصَّلَاةُ فِى أَوَّلِ وَقْتِهَا.
Artinya :
“Rasulullah Shollahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda : Perbuatan yang paling mulia ialah sholat pada awal
waktu”.
Dalam bekerja pun tingkah
disiplin sangat diperlukan, karena disiplin termasuk salah satu syarat orang
dapat berhasil menggapai tujuannya.
9. KASIH SAYANG KEPADA MURID
Seorang ustadz wajib sekali
memberikan perhatian kasih sayang kepada murid. Kasih sayang akan dapat
dirasakan oleh muridnya. Dan bila kasih sayang guru terhadap guru sudah
teraplikasikan, akan mempermudah transfer ilmu kepada murid dan dalam
pendidikan pesantren hal ini sangat diwajibkan karena diyakini kasih sayang
guru adalah sumber keberkahan murid.
10. MENGUASAI METHODOLOGI PENGAJARAN
Methodologi
Pengajaran merupakan elemen yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Oleh
karenanya setiap Guru/Pengajar mutlak harus memahami dan menguasai Methodologi
Pengajaran dengan baik.
Untuk
dapat memahami Methodologi Pengajaran yang baik, Guru/Pengajar perlu memakai
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memahami kondisi Murid/Santri
2. Memahami Materi Pelajaran yang akan di
sampaikan
3. Memahami target kurikulumnya
4. Memahami situasi dan kondisi lingkungan
tempat belajar
5. Menentukan Methodologi Pengajaran
Itulah sepuluh sifat untuk menjadi ustadz ideal dalam perspektif umum. Masih
banyak sekali sifat-sifat yang lain tentunya. Tapi paling tidak tiga belas yang
sudah dipaparkan tersebut menjadi dasar untuk para pengajar ataupun ustadz.
Semoga menjadi keberkahan untuk kita semua dan menjadi sebab keridhoan Allah
SWT kepada kita semua.
Tidak ada komentar